Thursday, October 4, 2012

Wanita Ini Mendandani Wajahnya Hingga Mirip Anime



Rasanya tak mungkin kalau sosok tokoh anime seperti Barbie, Natsuiro Kiseki, Sailor Moon, Mari Chan, dengan mata bulat, bibir mungil, dan rambut warna-warni hidup di dunia nyata. Kalaupun ada, itu adalah sesuatu yang aneh dan mustahil.
Namun manusia bewujud anime itu benar-benar ada di dunia nyata. Dia adalah Anastasiya Shpagina, gadis berusia 19 tahun yang berasal dari Ukraina. Anastasiya yang sangat terobsesi untuk menjadi karakter animasi yang hidup di dunia nyata mengubah wajahnya menjadi mirip dengan karakter perempuan anime.
Anastasiya megubah wajahnya bukan dengan cara operasi plastik, tapi dengan sentuhan kosmetik. Pada dasarnya Anastasiya memang memiliki kecantikan wajah yang alami. Saking terobesinya dengan anime, Anastasiya juga memiliki nama Jepang sendiri, yaitu Fukkacumi.
Seperti yang dikutip dari Dailymail, Selasa (2/10) untuk mendandani satu matanya saja agar benar-benar mirip karakter anime, Anastasiya bisa menghabiskan waktu 30 menit, sehingga Anastasiya butuh waktu satu jam untuk mendandani kedua matanya. Bahkan Anastasiya sedang mempertimbangkan untuk melakukan operasi plastik untuk membuat kedua matanya terlihat lebih anime. Anastasiya juga ingin menurunkan berat badannya sedikit lagi agar supaya tubuhnya terlihat ramping layaknya seorang karakter anime dalam film-film animasi Jepang, padahal bobot tubuhnya kini sudah 39 kilogram
Di fan page facebooknya Anastasiya Shpagina sudah memiliki lebih dari 12.500 like. Dalam facebooknya Anastasiya memperlihatkan berbagai fotonya dengan berbagai gaya dan pose ala perempuan anime Jepang. Video make-up tutorial Flower Fairy di Youtube dengan nama pengguna Anastasiya18ful telah dilihat oleh 690 ribu orang lebih. Video yang diposting sejak 29 Mei 2012 lalu tersebut memperlihatkan bagaimana cara Anastasiya mendadani wajahnya sehingga benar-benar mirip dengan peri bunga. Anastasiya sudah sangat terkenal di Ukraina, Ia sering diundang untuk mengisi acara di berbagai stasiun televisi. 

No comments:

Post a Comment